Kamis, 13 Januari 2011

etika filsafat komunikasi

DAFTAR ISI


BAB I PENDAHULUAN
A. Latarbelakang Masalah 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Contoh Kasus 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Mengenal Manusia dan Komunikasi 3
B. Hubungan Manusia dan Komunikasi 4
C. Hubungan Filsafat dan Komunikasi 5
D. Macam-macam Pengetahuan Manusia 6
E. Etika Manusia dalam Berkomunikasi 7

BAB III PENUTUP
Kesimpulan 9
DAFTAR PUSTAKA 10













BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Manusia adalah makhluk social yang tidak bisa hidup sendiri, dimana pun dan kapan pun itu pasti memerlukan orang lain untuk berlangsungnya kehidupan. Komunikasi adalah alat untuk berinteraksi antara manusia satu dengan yang lainnya. Manusia dan komunikasi merupakan dua hal yang saling berhubungan, karena tanpa adanya komunikasi menusia tidak mungkin akan bisa berinteraksi dengan manusia lain, baik itu melalui komunikasi verbal maupun non verbal. Dengan kata lain manusia dan komunikasi tak ubahnya seperti pasangan yang tidak bisa dipisahkan karena saling membutuhkan satu sama lain. Seperti kisah Nabi Adam as zaman dahulu, ia tidak di ciptakan sendiri namun berpasangan dengan Hawa. Kenapa demikian? Karena tidak mungkin Nabi Adam as hidup sendirian tanpa adanya pasangan, maka Allah swt sengaja menciptakan Hawa agar Nabi Adam tidak sendirian.
Dengan adanya komunikasi, manusia bisa leluasa menumpahkan apa yang ingin mereka lakukan. Misalnya menyelesaikan masalah-masalah antar pribadi dan antar kelompok. Komunikasi merupakan penyambung manusia untuk melakukan semua kegiatannya baik itu kegiatan yang bersifat positif ataupun negative. Apa jadinya jika dalam hidup ini tidak ada komunkasi? Dan apa jadinya jika dalam hidup ini tidak ada manusia? Jika salah satu dari keduanya tidak ada mungkin kehidupan ini pun tidak akan pernah ada. Jadi hubungan komunikasi dan manusia sangat erat, tidak mungkin keduanya terpisahkan karena saling ketergantungan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu manusia dan komunikasi?
2. Bagaimana hubungan manusia dan komunikasi?
3. Bagaimana hubungan filsafat dan komunikasi?
4. Apa saja macam-macam pengetahuan manusia?
5. Bagimana etika manusia dalam berkomunikasi?

C. Contoh kasus
Dalam hal ini saya akan mengambil contoh kasus dalam media komunikasi massa yaitu media iklan. Dalam teori jarum suntik atau peluru(Hypodermic theory or Bullet theory) yang di kemukakan oleh Wilbur schramm dan David K. Berlo, dikatakan bahwa khalayak yang pasif akan mudah dipengaruhi oleh media tanpa adanya pertimbangan. Teori ini pengruhnya sangat kuat bagi khalyak. Artinya setiap apa yang di katakan media khalayak langsung percaya, tidak ada bedanya dengan menyuntikan vitamin kepada seseorang, maka orang itu pun akan sehat tetapi jika ia disuntikan racun maka ia pun akan mati.
Saya sendiri pun pernah terkena teori tersebut, khususnya media iklan. Ketika saya melihat iklan pembersih wajah, yang dengan cepat dapat memutihkan wajah saya pun langsung membeli tanpa adanya keraguan. Tidak ada sedikit pun terbersit jika iklan tersebut benar apa tidak. Karena sudak terkena teori peluru saya pun langsung membeli dan memakainya, tapi setelah saya memakainya beberapa hari kemudian saya belum merasakan perubahan apa pun. Tanpa sadar saya ternyata terkena teori jarum suntik atau peluru, yang langsung percaya dengan media begitu saja.
Sudah jelas kalau media iklan akan melakukan berbagai cara agar produknya dapat diminati khalayak. Dengan berbagi alasan kalau produknya itu akan menjadikan kulit bersih dan putih. Itulah kelebihan media iklan yang dapat menjadikan hal yang belum pasti menjadi pasti. Seperti contoh saya tadi belum pasti bersih dan putih saya langsung membelinya karena terkena pengaruh yang sangat kuat. Seharusnya sebagai khalayak kita harus bersifat aktif dan kritis, maksudnya sebagai khalyak kita harus pintar membedakan yang benar atau tidak agar tidak salah arah.




BAB II
PEMBAHASAN

A. Mengenal Manusia dan Komunikasi
Menurut kamus besar bahasa Indonesia manusia berarti ”makhluk yang berakal budi (mampu menguasi makhluk lain). Manusia mempunyai tiga Anima (jiwa), yakni :
• Anima avegatativa/roh vegetatif ”tumbuh-tumbuhan” fungsinya tumbuh, makan dan berkembang biak.
• Anima sensitiva ”binatang punya perasaan, naruli, dan nafsu” mampu mengamati, bergerak dan bertindak.
• Anima intelektiva ”roh intelek yang dimiliki manusia” berfikir dan berkehendak dan punya kesadaran”.
Dalam sejarahnya manusia pertama yang diturunkan oleh Allah swt ke dunia adalah Adam as kemudia Allah kembali menciptakan manusia kedua yaitu Hawa, sebagai pendamping Adam as. Akan tetapi Allah menurunkan keduanya dalam keadaan terpisah, dan satu sama lain saling mencari. Setelah di pertemukan keduanya pun saling mencurahkan perasaan masing-masing. Hal tersebut merupakan pernyataan antar manusia yang disebut komunikasi.
Komunikasi merupakan suatu proses untuk menyatakan pernyataan antarmanusia. Yang dinyatakan itu adalah pikiran atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan bahasa sebagai alat penyalurnya.
Seiring berkembangnya zaman, media massa komunikasi yaitu media cetak dan elektronik yang ada saat ini sangat berjalan dengan begitu pesat. Informasi apa yang dibutuhkan oleh khalayak, dengan mudah akan didapat dengan sekejap. Apalagi dengan ditambah kecanggihan teknologi bisa memudahkan khalayak menadapatkan informasi, misalnya internet apa pun yang kita inginkan bisa mudah mengaksesnya kapanpun itu.
Contohnya seorang mahasiswa mendapatkan tugas dari dosen, hal yang kedua setelah buku pasti mereka mencari bahan dari internet, atau seorang remaja ingin tahu baju apa yang sedang tren bisa langsung browsing di internet. Setiap harinya khalayak akan di suguhkan dengan informaasi-informasi terkini melalui media elektronik dan cetak.
Komunikasi pun bersifat verbal dan non verbal. Verbal artinya komunikasi dengan lisan atau tulisan, sedangkan non verbal adalah komunikasi dengan menggunakan simbol-simbol. Mengenai hal simbol-simbol menurut Wieman dan Walter, salah satu sifat dasar manusia kemampuan menggunakan simbol.
Misalnya, seseorang yang sedang mengendari mobil dengan laju cepat tiba-tiba ia mendadak berhenti karena melihat lampu merah didepannya. Nah lampu merah tersebut merupakan komunikasi non verbal.
Kemampuan manusia menciptakan simbol membuktikan bahwa manusia sudah memiliki kebudayaan yang tinggi dalam berkomunikasi, mulai dari simbol yang sederhana seperti bunyi dan isyarat, sampai kepada simbol yang dimodifikasi dalam bentuk signal-signal melalui gelombang udara dan cahaya, seperti radio, televisi, telegram, telex dan satelit.

B. Hubungan Manusia dan Komunikasi
Pemahaman komunikasi dengan segala praksisnya merupakan proses keseharian manusia. Artinya bahwa proses komunikasi merupakan proses kehidupan itu sendiri. Dapat dikatakan komunikasi tidak bisa dipisahkan dari seluruh proses kehidupan nyata manusiawi. Aktivitas komunikasi merupakan aktivitas manusiawi.
Dalam setiap kehidupan, manusia memerlukan pemahaman yang lebih mendalam atas segala hal yang dilakukannya, termasuk didalamnya proses komunikasi. Manusia tidak akan lepas dari proses komunikasi, karena manusia sebagai pelaku komunikasi. Manusia dan komunikasi sudah dikodratkan untuk bersama, dimana ada manusia disitulah akan terjadi proses komunukasi. Apabila boleh diibaratkan manusia dan komunikasi bagaikan rasa lapar dan makan. Maksudnya adalah tidak akan ada komunikasi jika tidak ada manusia, begitupun dengan rasa lapar dan makan, tidak mungkin bisa merasakan rasa lapar jika nanti tidak ada proses makan. Satu dari hal tersebut tidak bisa berdiri sendiri karena membutuhkan yang lainnya.
Proses komunikasi adalah aktivitas yang diperlukan untuk mengadakan dan melakukan tindakan komunikatif, baik yang dilakukan oleh komunikator, komunikan atau aktivitas penyampaian pesan, noise atau gangguan yang bisa saja terjadi dalam setiap tindakan komunikatif dan lainnya.
Pola komunikasi menurut Lasswell mengikuti rumusan ”Who say what to whom in what channel with what effect”. Sedangkan dalam model komunikasi Arisoteles, kedudukan manusia sebagai pelaku komunikasi meliputi “pembicara”dan “pendengar”. Rumusannya yaitu, pembicara, argument, pidato dan pendengar.
Sehingga dengan demikian, posisi manusia berada “who dan whom” pada rumusan Lasswell serta “pembicara dan pendengar” pada pola komunikasi Arisoteles. Maka, menjadi sebuah keharusan untuk memahami manusia secara filosofis agar komunikasi kita menjadi efektif.

C. Hubungan Filsafat dan Komunikasi
Filsafat komunikasi adalah suatu disiplin yang menelaah pemahaman secara lebih mendalam, fundamental, metodologis, sistematis, analitis, kritis dan komprehensif teori dan proses komunikasi yang meliputi segala dimensi menurut bidang, sifat, tatanan, tujuan, fungsi, teknik, dan metode-metodenya.
Bidang komunikasi meliputi komunikasi social, organisasisional, bisnis, politik, internasional, komunikasi antar budaya, pembangunan dan tradisional. Sifat komuniksi meliputi verbal dan non verbal. Tatanan komunikasi meliputi, intrapribadi, antarpribadi, kelompok, massa dan media. Tujuan komunikasi bisa terdiri dari soal mengubah sikap, opini, prilaku, masyarakat, dan lainnya. Teknik komunikasi terdiri dari komunikasi informatif, persuasif, pervasif, koersif, instruktif dan hubungan manusiawi. Metode komunikasi meliputi jurnalistik, hubungan masyarakat, periklanan, propaganda, perang urat syaraf dan perpustakaan.
Sehingga dengan demikian dapat dikatakan bahwa filsafat komunikasi adalah ilmu yang mengkaji setiap aspek dari komunikasi dengan menggunakan pendekatan dan metode filsafat sehingga didapatkan penjelasan, yang mendasar, utuh, dan sistematis seputar komunikasi. Karena pada umumnya filsafat adalah ilmu yang mencari kebenaran sampai keakar-akarnya.
Dengan demikian dari pendekatan filsafat yaitu ontologi, epistimologi dan aksiologi komunikasi dapat diketahui keberadaannya hingga saat ini.
Komunikasi tidak akan lepas dari filsafat karena menurut pengertian filsafat secara umum tadi, telah diketahui asal mula komunikasi dan perkembangannya melalui filsafat.

D. Macam-macam Pengetahuan Manusia
Filsafat adalah salah satu jenis pengetahuan manusia, yaitu pengetahuan filsafat. ialah sejenis pengetahuan yang diperoleh dengan cara berfikir logis. Karena manusia adalah makhluk berfikir. Dengan demikian ada beberapa macam pengetahuan yang manusia miliki yaitu seperti yang tertera dalam tabel berikut.
Pengetahuan Manusia
Macam Pengetahuan Objek Paradigma Metode Ukuran
Sains Empiris Positivistis Sains Logis dan bukti empiris
Filsafat Abstark logis logis Rasio Logis
Mistik Abstrak supralogis Mistis Latihan mistik Rasa, yakin, kadang-kadang empiris

Seperti yang dipaparkan diatas manusia memiliki macam-macam pengetahuan, yang pertama yaitu pengetahuan sains (pengetahuan ilmiah), pengetahuan sains harus berdasarkan logika dan harus didukung oleh bukti empiris. Namun, pada dasranya pengetahuan sains tetaplah suatu pengetahuan yang berdasarkan bukti nyata (bukti empiris). Formula utama dalam pengetahuan sains ialah buktikan bahwa itu logis dan tunjukan empirisnya. Tetapi hal tersebut perlu sekali diperhatikan karena adakalanya kita menyaksikan ada bukti-bukti empiris, tetapi tidak logis. Itu tidak bisa dikatakan pengetahuan sains. Penegtahuan sains memiliki paradigma dan metode, paradigmanya dapat disebut paradigma positif, dan metodenya disebut metode ilmiah.
Dan pengetahuan yang kedua ialah pengetahuan Filsafat, pengetahuan filsafat kebenarannya hanya dipertanggungjawabkan secara logis, tidak secra empiris. Contohnya, hukum itu tidak kelihatan, tidak empiris, tetapi akal mengatakan hukum itu ada. Dan filsafat bisa maju selangkah lagi : siapa yang membuat hukum itu tadi? Pikiran masih bisa menjawab, yang membuat hukum itu pasti mahapintar, orang menyebutnya Tuhan. Hal seperti itu yang disebut pengetahuan filsafat. Paradigma dan metode filsafat yaitu, paradigmanya disebut paradigma logis dan metodenya disebut metode fikir.
Yang ketiga adalah pengetahuan mistik, yaitu sejenis pengetahuan yang tidak dapat dibuktikan secara empiris, tidak juga secara logis. Contohnya seseorang ingin tahu wujud Tuhan, itu adalah orang yang nekat, karena seperti yang kita ketahui hal tersebut tidak dapat dijangkau dengan menggunakan akal logis, apalagi indera empiris. Paradigma dan metode mistik adalah, paradigmanya disebut paradigma mistis dan metodenya disebut metode latihan.
Dari tabel diatas dapat dilihat macam-macam pengetahuan yang dimiliki oleh manusia serta objek, paradigma, metode dan ukurannya.

E. Etika Manusia dalam Berkomunikasi
Etika adalah ilmu tentang kebiasaan yang dilakukan atau ilmu tentang adat dan kebiasaan. Bila kita berbicara tentang etika tentu kita akan berfikir tentang kebiasaan.
Kebiasaan itu tidak lepas dari kebiasaan yang baik dan yang buruk. Dengan demikian kebiasaan harus diikuti dengan norma-norma yang berlaku.
Manusia pada umumnya dalam setiap perbuatanya harus memiliki etika yang baik, agar tidak bertentangan dengan norma-norma yang ada pada lingkungannya. Begitupun dengan berkomunikasi, manusia harus memiliki etika yang baik dalam komunikasi, karena kalau tidak hal tersebut akan menjadi bomerang untuk dirinya sendiri.
Karena melalui perkataan saja itu akan menjadi masalah jika etika berkomunikasinya tidak digunakan dengan baik. Contoh kasus yang beberapa bulan kemarin menajdi topik hangat dibicarakan di media cetak, elektronik , dan oleh semua lapisan masyarakat adalah, artis cantik Luna Maya yang berkomunikasi melalui jejaring pertemanan yaitu twitter, dianggap tidak beretika karena ia telah melecehkan infotainment, bahwa infotaiment lebih hina daripada pelacur.
Akibatnya pernyataan yang menurut sebagian orang tidak beretika itu menjadi masalah besar. Maka dari itu sebagai manusia yang senantiasa berfikir kita harus hati-hati dalam berbuat sesuatu.
Karena otak manusia yang menjakubkan, yang terbentuk sel demi sel dan refleks demi refleks, diperkuat oleh kdeua kekuatan yang tak kurangg menjakubkannya yakni kemampuan berbicara dan tangan manusia yang perkasa. Secara umum manusia harus bisa meletakan etika dalam setiap perbuatannya. Karena perbuatan manusia adalah, yang dilakukan manusia secara kebetulan, tetapi ia tidak menguasainya karena tidak mengontrolnya dengan sadar, tidak menghendakinya dengan sengaja.
Jadi pada intinya apapun itu yang kita lakukan harus didasarkan dengan etika yang baik.



BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Dari pembahasan diatas dapat diambil beberapa poin kesimpulan yaitu:
1. Manusia adalah makhluk yang berakal budi. Komunikasi merupakan suatu proses untuk menyatakan pernyataan antarmanusia.
2. Hubungan Manusia dan komunikasi yaitu manusia tidak akan lepas dari proses komunikasi, karena manusia dan komunikasi dapat dikatakan sudah dikodratkan untuk bersama. Dimana ada manusia disitulah akan terjadi proses komunukasi.
3. Hubungan filsafat dan komunikasi yaitu filsafat komunikasi adalah ilmu yang mengkaji setiap aspek dari komunikasi dengan menggunakan pendekatan dan metode filsafat sehingga didapatkan penjelasan, yang mendasar, utuh, dan sistematis seputar komunikasi.
4. Macam-macam pengetahuan manusia yaitu terdiri dari Sains, Filsafat dan Mistik dan dilengkapi dengan objek, paradigma, metode dan ukuran.
5. Etika dalam berkomunikasi bahwa manusia harus memiliki etika yang baik dalam komunikasi, karena kalau tidak hal tersebut akan menjadi bomerang untuk dirinya sendiri.











DAFTAR PUSTAKA

Effendy Uchjana Onong, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi, Citra Aditya Bakti, Bandung, 2003.
Muhfid Muhamad, Etika dan Filsafat Komunikasi, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2009.
Poespoprodjo. W, Filsafat Moral, Pustaka Grafika, Bandung, 1999.
Tafsir, Ahmad, Filsafat Umum, Rosdakarya, Bandung, 1990.
Suriasumantri. S, Jujun, Ilmu dalam Perspektif, Yayasan obor Indonesia, 2006.
Sobur Alex, Semiotika Komunikasi, Rosdakarya, Bandung, 2003.
Tebba Sudirman, Filsafat dan Etika Komunikasi, Pustaka Irvan, Tangerang, 2008.

teori komunikasi massa

Desi Aditia Ningrum
Jurnalistik 4A

Teori the Spiral Of Silence
Teori the spial of silence dikemukakan oleh Elizabeth Noell Neuman 1973. teori bagian yaitu pandangan mayoritas dan pandangan minoritas, pandangan mayoritas biasanya beranggapan ia terhadap suatu masalah, akan tetapi sebaliknya, pandangan minoritas beranggapan tidak.
Contoh : kasus video mesum Ariel, Luna Maya dan Cut Tary. Berbagai media mengatakan bahwa 99% video tersebut adalah asli, dan masyarakat yang beranggapan sama dengan media, mereka dapat di kelompokkan pada mayoritas. Sedangkan kelompok minoritas beranggapan video itu tidak asli.
Dari banyaknya kelompok mayoritas yang percaya pada keaslian video tersebut, maka kelompok minoritas dianggap bisu dan hal tersebut didominasi oleh kelompok mayoritas.
Neolle Neuman menjelaskan tiga asumsi mengenai teori ini yaitu :
1. Suara mayoritas memegang kekuasan terhadap suara minoritas.
2. Orang selalu menilai iklim dari opini publik.
3. Pengaruh publik dipengaruhi evaluasi opini publik.
Menurut Neuman teori spiral of silence disebut train test (tes kereta api), misalnya ada empat orang didalam kereta dan duduk berhadapan, mereka tidak saling kenal dan masing-masing berbeda profesi, pada saat di kereta menyaksikan satu tayangan televisi yang sama, dan dari empat orang tersebut, tiga diantaranya percaya terhadap apa yang diberitakan akan tetapi satu orangitu tidak percaya, maka diapun memililh diam membisu.
Dapat kita lihat bahwa tiga orang tadi dalah termasuk kedalam kelompok mayoritas sedangkan yang satu orang adalah kelompok minoritas. Itu lah salah satu contoh teori spiral of silence.
Orang yang membisu tadi dalam contoh train test disebut Inovator, social change dan avanga (orang-orang yang merasa pendapatnya kuat).
Spiral of silence terjadi percakapan-percakapan publik, dapat dikategorikan kedalam tiga bagian yaitu :


1. Kedewasaan (usia)

2. Tingkat Pendidikan(percakapn tersebut akan terjadi jika tingkat pendidikan yang memadai).
3. Sex, mudah terjadi biasanya jika ada banyak laki-laki.
Teori spiral of silence jika ada topik yang dominan dibahas oleh masyarakat, secara otomatis membisukan pandangan masyarakat dengan pandangan mayoritas.

Teori Agenda Setting
Teori Agenda Setting pertama kali dikemukakan oleh ME. Mc Combs dan D.L Shaw dalam bukunya Publik Opinion Quarterly, mengatakan bahwa jika media mengatakan tekanan pada suatu peristiwa maka pada media itu akan mempengaruhi khalayak untuk menganggapnya penting.
Contohnya : jika saya dan teman saya menonton berita pagi yang membahas mengenai harga BBm bersubsidi akan segera turun harga, maka ketika saya ketemu teman yang lain akan cenderung membicarakan penurunan harga tersebut. Biasanya kan membicarakan dari segi pemerintahannya, dan teman yang lain membicarakan dari penghematan ongkos. Namun pada dasarnya kami tetap membicarakan apa yang telah diberitakan di media massa.
Agenda setting membicarakan tentang suatu yang kompleks. Misalnya dalam contoh kasus ariel,
1. Ariel
2. Luna Maya
3. Cut Try
4. Publik
5. Pencapainnya
6. Norma
7. Hukum
Mengenai artis-artis tersebut biasanya akan di pertanyakan tentang pribadinya, dan pencapaiannya di bidang apa saja. Misalnya ariel pencapaiannya dalam bidang musik dan kedua artis wanita sinetron dan presenter. Akan tetapi jika saya tidak akan melihat dari masing-masing pribadi tersebut tapi memfokuskan pada masalah norma dan hukum, saya bisa disebut Gatekeeper atau Brodcasters.
Teori ini mengatakan bahwa media(terutama berita) tidak selalu berhasil untuk memberitahukan apa yang kita fikirkan melainkan mereka berhasil mengajak kita untuk memikirkan sesuatu.
Media telling us what to thing
Media telling us what to thing about
USES AND GRATIFICATION MODEL
Uses and Gratification (model kegunaan dan kepuasan) dikemukakan pertama kali oleh Elihu Katz (1974) dan Herbert Blumer. Model ini merupakan pengembangan dari model hipodermik. Model ini tidak tertarik pada apa yang dilakukan media pada diri seseorang, tetapi ia tertarik pada apa yang dilakukan orang terhadap media. Khalayak dianggap secara aktif menggunakan media untuk memenuhi kebutuhannya. Dan dapat dikatakan pula bahwa antara media dengan khalayak saling ketergantungan, artinya adalah khalayak membutuhkan media untuk mendapatkan informasi, dan media membutuhkan khalayak untuk menyampaikan informasinya.
Model ini menganggap bahwa khalayak adalah aktif, aktif disini bukan berarti kritis. Berikut adalah contoh aktif kritis dalam media televisi :” mengapa sesudah acara dahsyat kemudian acara silet??”. Nahh disitu terlihat bahwa khalayak itu berfikir aktif dan adanya negosiasi terhadap tayangan tersebut. Dan mungkin masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan yang menyelimuti khalayak yang aktif terhadap media, bisa saja berfikkir lagi “kenapa abis acara dahsyat silet??kenapa gak berita??”pertanyaan seperti itu pasti timbul dibenak khalayak aktif.
Bidang ini memusatkan perhatian pada penggunaan(uses) media untuk mendapatkan kepuasan(gratification) atas kebutuhan seseorang. Sebagai contoh saya sendiri, saya sering sekali menggunakan media online khususnya twitter untuk mendapatkan informasi tentang idola saya. Dan saya merasa membutuhkan hal tersebut untuk mendapatkan informasi tentang idola saya. Dengan demikian saya merasakan kepuasan tersendiiri setelah saya mendapatkan informasi tentang idola saya.
Katz, Blumer dan Gurevitch menjelaskan mengenai asumsi dasar dari teori uses and gratification, yaitu:
a. Khalayak dianggap aktif, artinya khalayak sebagai bagian penting dari penggunaan media massa diasumsikan mempunyai tujuan.
b. Dalam proses komnuikasi massa, inisiatif untuk mengaitkan pemuasan kebutuhan dengan pemilihan media terletak pada khalayak.
c. Media massa harus bersaing dengan sumber-sumber lain untuk lebih luas. Bagaimana kebutuhan ini terpenuhi melalui konsumsi media amat bergantung pada prilaku khalayak yang bersangkutan.
d. Tujuan pemilihan media massa disimpulkan dari data yang diberikan anggota khalayak artinya, orang dianggap cukup mengerti untuk melaporkan kepentingan dan motif pada situasi-situasi tertentu.

Teori Kultivasi
Teori kultivasi dikemukakan oleh George Gerbner pada tahun 1967. teori yang mencoba menjelaskan keterkaitan antara media komunikasi (dalam hal ini televisi) dengan tindak kekerasan. teori kultivasi menekankan pada dampak kumulatif dari televisi terhadap kepercayaan khalayak mengenai realitas sosial.
Teori kultivasi berpendapat bahwa pecandu berat televisi membentuk suatu citra realitas yang tidak konsisten dengan kenyataan. Orang yang merupakan pecandu berat televisi sering kali mempunyai sifat stereotip tentang peran jenis kelamin, sdokter, bandit, atau tokoh-tokoh lain yang biasa muncul di televisi khususnya sinetron atau drama. Pecandu berat televisi biasanya memiliki gambaran tersendiri tentang tokoh-tokoh yang ada di dalam sinetron tersebut misalnya pencullik digambarkan berwajah seram, mengendarai mobil zeep dan menggunakan kacamata hitam.
Dan mereka juga berkeyakinan bahwa apa yang di tayangkan televisi khususnya kekerasan terjadi pula dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya seorang remaja menonton film perang dan di film tersebut 80% kekerasan, dan dia pun melihat orang-orang di bunuh dengan seenaknya seperti binatang. Dia pun beranggapan bahwa dunia sehari-hari pun pasti seperti itu, dan dampaknya adalah apabila dia berpergian merasa ketakutan dan dihantui kekerasan di sekelilingnya. Itulah dampak akibat dari pecandu berat televisi tadi.
Dua pengaruh media massa
1. Emotional, pada saat kita menyaksikan sebuah tayangan televisi yang membuat kita terharu, kita pasti akan ikut menangis atau pada saat kita menyaksikan adegan lucu kita pun ikut tertawa. Disitu emosi kita pun terbawa oleh sajian media massa.
2. Behaviour/ attitude, media mempengaruhi tingkah laku kita dalam kehidupan sehari-hari, contoh sekarang ini banyak anak remaja yang mengikuti gaya selebritis, seperti tren-tren pakaian yang sedang digandrungi.
Dari hasil kesimpulan teman saya mengenai teori ini adalah Tv ditonton oleh audience yang pecandu berat, setelah audience menonton tv timbulah dampak perubahan sikap yang merupakan realtias sosial yang ada. Dan pada akhirnya terjadilah cultural shock, dari audience menimbulkan variabel lain berupa pengalaman pribadi dan pengalaman orang lain.
Teori two step flow of communication
Teori two step flow of communication atau teori komunikasi dua tahap ini dikemukakan oleh Paul Lazarsfeld dan Elihu Katz. Dikatakan dua tahap karena model komunikasi ini dimulai dengan tahap pertama sebagai proses komunikasi massa dan tahap berikutnya atau tahap kedua sebagai proses komunikasi antarpersona.
Model ini menggambarkan bahwa pesan lewat media massa diterima oleh individu-individu yang menaruh perhatian lebih pada media massa, sehingga mereka menjadi orang yang terinformasi. Mereka itu disebut opinion leader, opinion leader menyampaikan pesan ang telah ia interpretasikan itu kepada individi-individu lainnya secara antarpersona.
Opinion leader di Indonesia nampaknya masih amat diperlukan karena kondisi masyarakat Indonesia relative banyak yang belum diterpa media massa. Penyebabnya mungkin karena kurangnya daya beli masyarakat, dapat juga karena pendidikan yang belum memadai sehingga mereka tidak dapat menangkap pesan secara utuh (terutama media cetak), atau tingkat kepatuhan terhadap tokoh tertentu.
Contoh : pada masa kampanye pemilu, partai-partai peserta pemilu berlomba-lomba memanfaatkan para opinon leader. Pimpinan pesantren (kiai) sering kali dipersuasi oleh partai tertentu agar mengajak para santrinya untuk memilih partai tertentu agar mengajak para santrinya unttuk memilih partai tersebut dengan iming-iming bantuan fasilitas gedung pesantren atau isinya. Para santri itu serta merta akan patuh pada kiai tanpa sebuah penolakan, disitu kiai yang menjadi opinion leader.
Contoh lain misalnya ada seorang mahasiswa yang datang ke kampung, kemudian ia bertemu dengan sepasang petani yang tidak bisa baca tulis, mereka sedang kebingungan karena mendapat brosur pemilihan kepala desa setempat, petani pun tidak tahu sama sekali dengan calon-calonnya, setelah itu dijelaskkan oleh mahasiswa tersebut bahwa akan ada pemilihan kepala desa baru. Setelah dijelaskan dengan panjang lebar sepasang petani itu pun akhirnya mengerti. Dan mahasiawa itu pun dapat dikatakan sebagai opinion leader.
Apabila variasi volume informasi dari opinion leader menyebabkan efek yang positif pada khalayak, maka akan menguntungkan pihak sumber atau dengan kata lain informmasi yang disampaikan oleh opinion leader berhasil. Tetapi bila terjadi sebaliknya maka opinion leader pun gagal dalam menyampaikan informasi kepada khalayak. Dengan kata lain opinion leader menjadi kunci atas keberhasilan penyampaian komunikasi melalui media massa terhadap khalayak.
Bisa dikatakan model ini tergantung pada opinion leader dan khalayak hanya menunggu informasi darinya, disini khlayak dianggap pasif dan yang aktif hanyalah opinion leader

Reinforcement theory
Teori ini menjelaskan tentang penguatan kembali terhadap media. Dimana khlayak yang masih ragu terhadap media dikuatkan dengan adanya contoh atau pengalaman.
Misalnya dalam lima stasiun televisi memberitakan tentang kejahatan di terminal, tetapi didaerah yang berbeda. Kejahatan tersebut adalah pencopetan, pembunuhan, pemerkosaan, hipnotis dan perampokan. Kemudian audiens tidak yakin bahwa di terminal serawan itu, beberapa hari berikutnya audiens pergi keterminal dan ia pun dirampok. Setelah kejadian itu ia sadar bahwa apa yang diberitakan media itu benar bahwa di terminal itu rawan kejahatan. Itu adalah salah satu penguatan terhadap media. Contoh lain misalnya sebelum saya memiliki hp saya tidak tahu merek apa yang kualitasnya bagus, banyak sekali iklan-iklan yang menawarkan merek hp dengan kualitas bagus yang dimilikinya. Disitu saya bingung merek hp apa yang harus saya pergunakan, nah kebetulan semua keluarga saya dan teman-teman saya menggunakan hp merek NOKIA, dan saya pun bertanya apa benar merek itu kulitasnya bagus?? Setelah mereka menjelaskan beberapa hal tentang nokia, akhirnya saya pun tertarik untuk membelinya, setelah saya menggunakan merek tersebut memang kualitasnya bagus dan sampai saat ini saya masih menggunakannya. Dan setelah saya tahu bahwa dalam iklan itu benar serta berdasarkan pengalaman keluarga dan teman, saya pun merasa dikuatkan oleh media.
Jadi menurut saya reinforcement itu meyakinkan audiens yang tadinya belum yakin terhadap media, dan dikuatkan dengan adanya pengalaman audiens itu sendiri ataupun orang terdekat.

Hypodermic
needle syndrome or the Bullet theory
Teori peluru dikemukakan oleh Wilbur Schramm pada tahun
1950-an, sedangkan teori jarum suntik dikemukakan oleh David K Berlo pada tahun
1960 yang murid dari Schramm. Tetapi Schramm mencabut teorinya pada tahun
1970-an dan menganggap teori ini tidak ada. Paul Lazarsfeld dan Raymond Bauer
pun mendukung pernyataan Schramm.
Teori hipodermik ditampilkan setelah peristiwa penyiaran
kaledioskop stasiun radio siaran CBS di Amerika berjudul the invansion from
mars .“hypodermic”berarti “di bawah kulit”. Teori beranggapan bahwa media
memiliki pengaruh yang kuat terhadap masyarakat, dan masyarakat dianggap pasif
serta tidak tahu apa-apa. Teori ini jika langsung di tembakkan kepada komunikan
maka komunikan itu akan langsung terkapar, artinya dalam teori ini media
berperan besar, dan komunikan langsung percaya kepada media tanpa berfikir
ulang lagi, komunikan benar-benar dianggap pasif. Namun Raymond Bauer
baranggapan bahwa komunikan tidak pasif, secara aktif mereka mencari sendiri
yang diinginkan dari media massa.
Pengaruh media hipodermik ini didukung oleh munculnya
kekuatan propaganda Perang Dunia I (1914-1918) dan Perang Dunia II (1939-1945).
Hovland pun mengatakan bahwa pesan komunikasi efektif dalam menyebarkan
informasi, bukan dalam mengubah perilaku.
Media massa digambarkan sebagai jarum hipodermik raksasa yang mencotok
massa komunikan yang pasif. Elihu Katz mengatakan bahwa model tersebut terdiri
dari :
1. Media yang sangat mampu memasukkan idea pada benak tidak yang tidak berdaya.
2. Massa komunikan yang terpecah-pecah, yang terhubungkan dengan media massa, tetapi sebaliknya komunikan tidak terhubungkan satu sama lain. Maksudnya walaupun antar masyarakat berjauhan misalnya Jakarta dan Ambon, tetapi dengan adanya media kita sama-sama tahu tentang apa yang sedang terjadi di Negeri ini, meskipun antara orang Jakarta dengan Ambon tidak saling mengenal.
Perbedaan antara teori peluru dan
teori jarum suntik yaitu bila diibaratkan teori peluru jika di tembakkan kepada
seseorang, maka seseorang itu akan langsung meninggal. Tapi jika teori jarum
suntik bila di suntikkan kepada seseorang maka seseorang itu akan melalui
proses terlebih dahulu untuk meninggal. Jadi yang lebih cepat berpengaruh
terhadap masyarakt itu adalah teori peluru.
Sebagai contoh dari teori ini adalah
saya sendiri, saya terkena teori hypodermic atau bullet theory dari media
iklan. Begitu saya melihat iklan pembersih wajah yang dapat menjadikan wajah
putih dan bersih, tanpa berfikir dua kali saya langsung membelinya karena terpengaruh
iklan dan tidak berfikir benar atau tidaknya. Setelah saya belajar teori ini
saya sadar selama ini saya sudah terkena pengaruh hipodermik atau bullet teori,
dan langsung percaya terhadap media iklan tanpa berfikir ulang lagi.





.

komunikasi massa

BAB I
PENDAHULUAN
Komunikasi massa merupakan penyampaian informasi melalui media massa, seperti media elektronik dan media cetak. Di zaman modern ini semua lapisan masyarakat butuh informasi dari media, karena dengan adanya media public bisa cepat memperoleh informasi. Baik informasi mengenai perkembangan politik disuatu Negara, ekonomi dan hiburan. Media sangat berpengaruh besar pada public khususnya media elektronik, dan pencitraan media terhadap public sudah terpola dalam fikiran public.
Seperti contoh ketika para pejabat studi banding ke Yunani, semua public beranggapan bahwa apa yang dilakukan para pejabat hanyalah menghambur-hamburkan uang Negara saja, padahal banyak rakyat miskin yang terlantar. Kenapa public bisa berfikiran seperti itu? Karena media telah mencitrakan hal tersebut kepada public yang seolah-olah berkunjungnya para pejabat ke Yunani hanyalah mengahambur-hamburkan uang saja. Padahal public tidak mengetahui apa yang sebenarnya dilakukan oleh para pejabat disana. Itulah pencitraan media terhadap public.










BAB II
PEMBHASAN
A. Definisi komunikasi massa
Pada umumnya definisi yang dikemukakan oleh para tokoh itu sama bahwa komunikasi massa yaitu penyampaian informasi yang menggunakan media massa.
Adapun pendapat tentang definisi komunikasi massa menurut sebagian para tokoh adalah:
• Gerbner, komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industry.
• Tan dan Wrigth, komunikasi massa merupakan bentuk komunikasi yang mneggunakan saluran atau media dalam menghubungkan komunikator dan komunikan secara massal, berjumlah banyak, bertempat tinggal yang jauh, dan sangat heterogen.
• Bittner, komuniasi massa adalah komuniasi yang disampaikan melalui media massa pada sejumlah besar orang.
B. Karakteristik komunikasi massa
a. Komunikasi massa bersifat umum
Yaitu pesan yang disampaikan oleh media massa terbuka untuk semua orang atau siapa saja tanpa adanya batasan apapun.
b. Komunikan bersifat heterogen
Maksudnya massa atau orang banyak terjadi pada orang-orang yang heterogen yang 0meliputi bertempat tinggal dan kondisi yang berbeda, kebudayaan yang beragam dan dan pekerjaan yang berjenis-jenis.
c. Media massa menimbulkan keserempakan
Artinya keserempakan kontak dengan dengan sejumlah besar penduduk dalam jarak yang jauh dari komunikator, dan penduduk tersebut satu sama lainnya terpisah.
d. Komunikasi mengutamakan isi ketimbang hubungan
Pada komunikasi antarpersonal unsure hubungan sangat penting tetapi sebaliknya pda komuniaksi massa yang pentin g adalah isi.

ilmu komunikasi

Tugas UTS Ilmu Komunikasi
1. Jelaskan pengertian umum komunikasi dan jelaskan fungsi komunikasi??
 Komunikasi adalah penyampaian informasi, pesan dari seseorang kepada orang lain, dengan kata lain interaksi atau proses pertukaran lambing-lambang dari komunikator kepada komunikan.
 Fungsi komunikasi yaitu :
1) Penyampaian informasi yaitu untuk member I dan menerima informasi kepada khalayak. Contohnya dalam media berita, setiap hari memberikan informasi untuk public.
2) Pendidikan yaitu untuk member pendidikan. Contohnya seorang dosen member ikan berbagi pelajaran setiap hari kepada mahasiswa/inya.
3) Mempengaruhi yaitu untuk mempengaruhi khalayak. Contohnya media iklan, iklan selalu mempengaruhi public untuk membeli produk yang ditawarkannya.
4) Menghibur yaitu untuk menghibur public. Contohnya dalam media elektronik, sering kali memberikan hiburan untuk public.
Fungsi komunikasi menurut Wilbur Schramm dapat dilihat dari komunikator dan komunikan yaitu :
 Komunikator
1) Penerangan, menyebarluaskan apa yang diketahuinya kepada lingkungannya. Contoh pak RT memberitahukan kepada masyarakatnya bahwa akan ada pemasangan air PAM dilingkungannya.
2) Penididkan, mengadakan sosialisasi terhadap anggota masyarakat. Contohnya mengajak masyarakat untuk lebih cinta terhadap lingkungannya dengan mengadakan penyuluhan cinta lingkungan.
3) Menyenangkan, memberi hiburan dan mengisi waktu senggang dan menghidupkan daya kreasi. Contohnya sering mengadakan acara bersama-sama seperti menonton bareng, jalan-jalan dan makan-makan bersama.
4) Mempengaruhi, contohnya seorang anak melihat temannya membeli sepeda baru, dan temannya menceritakan bahwa sepedanya itu keluaran terbaru, dan akhirnya seorang anak pun terpengaruh untuk membeli sepeda itu.
 Komunikan
1) Mengerti, mencoba mempelajari apa yang didengar dan memperhitungkan untung ruginya.
2) Kesediaan belajar, memperoleh pengetahuan dan kecakapan dalam hidup agar hidup lebih mudah dan dapat dipahami.
3) Menikmati, melupakan persoalan dan masalah-masalah yang dihadapinya.
4) Memutuskan untuk menolak dan menerima.